1.13.2011

Professional Or Amateur?

Ada 5 hal utama yang membedakan antara seorang profesional sejati dengan amatir

Definisi dari seorang professional photographer bisa berbeda-beda tergantung pada sudut pandang seseorang yang menilai. Menurut saya, seorang profesional bukanlah orang yang mendapatkan penghasilan dari pekerjaan memotret saja. Berdasarkan pengamatan, pengalaman, dan sharing dengan para rekan fotografer baik di dalam maupun luar negeri, saya dapat menyimpulkan 5 hal utama yang membedakan antara “real professional” dengan “amateur photographer”
Adapun perbedaanya adalah:

1. Dari tujuan mereka (their purpose)
Para fotografer amatir pada umumnya memiliki tujuan utama memotret  just for fun atau mungkin hanya untuk membeli peralatan kamera yang lebih baik, dan ada pula yang menganggapnya sebagai hobby atau mengisi waktu luang sambil mencari tambahan penghasilan melalui kamera mereka.
 Sedangkan seorang profesional memiliki tujuan yang lebih besar dimulai dengan passion terhadap fotografi yang kemudian merubahnya menjadi penghasilan yang menguntungkan dan berkesinambungan dari hari ke hari. 
REAL PHOTOGRAPHERS ALWAYS PUT THE QUALITY AS
THE MAIN PRIORITY RATHER THAN THE PRICE,
WHILE AMATEURS DO THE OPPOSITE

2. Dari cara pikir/ mindset mereka (their mindset)

Seorang fotografer profesional biasanya berpikir lebih sebagai seorang  entrepreneur / wirausaha / berfikir lebih ke bisnis daripada hanya aktifitas memotret, karena dalam bisnis fotografi terdapat banyak komponen selain hanya memotret, diantaranya yaitu: marketing, selling, production, service,  dll. Seorang wirausaha tentunya sangat enjoy melakukan hal itu apalagi didukung oleh passion-nya  terhadap fotografi. Tetapi yang kerap kali terjadi malah sebaliknya, dimana fotografi adalah nomor satu, sedangkan bisnis menjadi nomor dua. Dengan kata lain, “Yang penting foto dulu, jualannya nanti saja.”
Hal ini menjadi sangat penting karena seni akan menjadi tidak berarti tanpa didukung oleh keahlian dalam bebrapa komponen dalam bisnis fotografi seperti yang telah saya sebutkan di atas. Seorang fotografer yang bagus tidak akan dapat dikenal masyarakat tanpa adanya Good Marketing and Promotion Skill. Dan apabila masyarakat tidak mengetahui kualitas mereka, maka keahlian yang sangat valuable tersebut tidak akan menguntungkan bagi fotografer tersebut.

3. Dari yang mereka lakukan (their action)
Seorang fotograferr profesional akan terus belajar dan berlatih untuk mengembangkan skill yang dimiliki. Tentunya bukan hanya dengan semakin banyak memotret maka secara otomatis akan menjadi hebat. Saya kurang setuju dengan istilah “practice makes perfect “. Bukan practice makes perfect , tetapi “right practice makes perfect”. Dengan kata lain, pelatihan yang tepatlah yang akan membuat kita sempurna. Lalu bagaimana caranya berlatih?

Anda tidak harus sekolah mengambil jurusan fotografi selama bertahun-tahun di universitas ternama di luar negeri, karena banyak hal yang bisa dilakukan untuk mendapatkan The Right Practice. Salah satu contohnya adalah dengan meluangkan waktu dan mendisiplinkan diri Anda untuk membuat photo assignment.
Tentukan tema foto yang ingin Anda buat, praktikkan ide-ide dan style-style baru. Untuk mencari ide-ide baru tersebut, Anda dapat search di internet. Mengikuti seminar-seminar tentang fotografi, membaca buku, membuat portfolio yang lebih bervariasi, mencari mentor yang sudah sukses, hadir ke photography exhibition, dll akan sangat membantu.
Seorang real professional adalah pembelajar yang baik. Tidak akan ada kata berhenti untuk berkembang dalam Kamus mereka (never ending learning).
"An amateur loves what they do, and thinks there is no room for improvement. But a professional knows the education will never stop. There’s always room for  improvement."

4. Dari standard mereka (their standard)
Real professional selalu berorientasi pada kualitas, sedangkan amatir akan selalu bicara mengenai harga. Ada istilah "You pay peanut, you get monkey". Maksudnya adalah, apa yang Anda bayar, itu yang akan Anda dapatkan. Saya tidak berkata bahwa harga tidak penting. Harga sangatlah penting. Tetapi kalau bicara mengenai kualitas, maka akan ada harga yang harus dibayar.
Seorang profesional akan sangat selektif dalam memilih produk-produk yang dia beli dan dengan siapa dia berpartner / bekerjasama. Contohnya adalah dalam pemilihan kamera, lensa, media penyimpanan file digital, studio lighting, sampai pada photo album sebagai media penyimpanan foto yang akan diberikan kepada client mereka sebagai hasil akhir karyanya.
Bahan-bahan dan supplier photo album yang sudah berpengalaman dan diakui kualitasnya, merupakan pilihan utama. Bukan hanya karena harga yang murah, tetapi lebih menitikberatkan pada produk yang benar-benar bisa mewakili brand image dari sang fotografer. Selain itu merek (Brand) dari sebuah produk dan para supplier yang dapat diandalkan sangatlah penting. Mereka hanya bekerjasama dengan para supplier yang terbaik dan bisa diandalkan dengan kata lain “They only work with the best”. Hal tersebut merupakan factor penentu dalam memberikan After Sales Service yang memuaskan dan mengurangi timbulnya masalah yang terjadi di kemudian hari karena They are reliable.





5. Dari Kualitas mental mereka (their mentality)
Seorang profesional sejati adalah seorang pejuang yang gigih dan tidak pernah menyerah dalam berusaha. Mereka mungkin pernah gagal berkali-kali namun tidak pernah berhenti mencoba dan tidak pernah putus asa. Mereka pernah jatuh, namun bangkit lagi. Mereka adalah orang-orang yang sangat persistent.
Seorang profesional adalah seorang yang memiliki keberanian dalam mengambil keputusan-keputusan bisnis baik dari photography style maupun dalam menentukan harga yang pantas untuk jasa mereka.
Mereka mungkin tidak lebih hebat dari seorang amatir, namun mereka lebih berani mengambil resiko yang mungkin terjadi, sebab sukses menghampiri mereka yang berani bertindak dan mau berjuang mati-matian. Kesuksesan tidak akan menghampiri orang yang penakut dan tidak berani bertindak dan hanya mengikuti arus persaingan yang makin membawanya ke level yang lebih rendah sehingga berujung pada kehancuran.
Semoga atikel ini dapat membantu memberikan masukan bagi Anda untuk menjadi lebih baik. Anda setuju atau tidak adalah hak Anda karena setiap orang mempunyai pandangan masing-masing …

GOOD LUCK !!!

source
Add to Google Reader or Homepage
About Fajri Photography

Pellentesque penatibus, sed rutrum viverra quisque pede, mauris commodo sodales enim porttitor. Magna convallis mi mollis, neque nostra mi vel volutpat lacinia, vitae blandit est, bibendum vel ut. Congue ultricies, libero velit amet magna erat. Orci in, eleifend venenatis lacus.

You Might Also Like

0 komentar:

Posting Komentar

Kami membutuhkan saran dan kritik anda silahkan, berkomentar di wall fanspage facebook.com/fajriphotography